Green Canyon dan Pangandaran

Oke, siang travellers! Perjalanan kita udah sampe di Ciamis. Uwowow Uwowow *sambil niruin gaya babe cabita* Sesuai judul kita, dari Cilacap, kita bisa naik kereta dan turun di Stasiun Ciamis. Atau naik bis juga bisa, turun di Terminal Ciamis. Hm.. bayangin aja kita sampe Ciamis sore hari. Seperti biasa, kita cari camilan dulu. wkwk. Camilan kok terusan. Apasih yang terkenal di Ciamis? Ya pati Galendo. Ini pas banget buat ngganjel perut ataupun buat oleh-oleh. Serbuk-serbuk Galendo yang akhirnya di-pres itu berawal dari air santan yang dipanaskan. Sekarang, oleh Galendo merk 'doyanku' ada variasi rasa buah. Hmm Yummy!
Galendo khas Ciamis
Galendo rasa buah
Setelah kenyang, ayuk langsung ke Cukang Taneuh. Kalian tau Cukang Taneh? pasti asing ya dengernya? hehe.. itu adalah Green Canyon. Tempat wisata alam yang sangat menarik di Kertayasa, Kec. Cijulang, Kab. Pangandaran. Geografinya sebenarnya sungai Citandury yang mengalir menembus goa yang dipenuhi stalagtit dan stalagmit, serta mengalir diantara dua bukit batu yang dipenuhi tanaman. Bahkan di mulut goa, ada air terjun Platar yang semakin menyejukan Green Canyon. Untuk bisa ke Green Canyon, kita bisa naik perahu lewat Dermaga Ciseureuh. Sebenarnya, Green Canyon dekat dengan Bandara Nusawiru yang melayani jalur penerbangan Jakarta-Panngandaran dan Bandung-Pangandaran oleh maskapai Susi Air. Saat telah sampai di Green Canyon, kalian bisa rafting, naik perahu sambil memancing, berenang, atau lompat dari tebung dan mencebur ke aliran sungai yang jernih dan dingin. Brrrr~ Segernya minta ampun deh pasti.
Green Canyon
Eh di Pangandaran juga ada tempat Bodi Rafting tepatnya di Sungai Citumang. Tapi, nama kerennya Citumang Green Valley. Lokasinya deket Pantai Batu Hiu. Tempatnya masih sepi karena jarang yang tau. Eh ini unik lo, kalo di Serayu kan rafting pake parahu/ban, kalo disini gapake apa-apa. Cuman Pelampung. Kereeeeeen... Airnya gakalah sama yang di Green Canyon. Pokonya Josse!
Gerbang Citumang Green Valley
Body Rafting di Green Valley
Duh, basahnya nanggung. Lanjutin basah aja ah di Pantai Pangandaran. Pantai dengan pasir putih ini sangat indah dan dipenuhi oleh gelombang laut selatan disana-sini. Taukah kalian, bahwa Cagar Alam Pananjungan sebenarnya adalah pulau terpisah dari Pangandaran. Tapi, berkat Sedimentasi, tombolo atau daratan yang menghubungkan pulau dengan daratan pun terbentuk. Akhirnya Cagar Alam Penanjungan pun menyatu dengan Pantai Pangandaran. Eh, kalo ke Pantai Pangandara, rasanya aneh kalo gak ke Pananjungan. Soalnya disini ada adalah tempat sejuk dengan hawa pantai. Keren kaan?! Selain itu, juga ada banyak satwa dan goa disini. Kalo di Pangandaran sendiri, infonya ada 4 goa yang kece badai. Yaitu Goa Lanang, Goa Rengganis, Goa Sumur Mudal, dan Goa Miring. Jadi, jangan salah kira ya kalo Pangandaran cuman ada pantai. Pokoknya Pangandaran itu Komplit Njerit! Apalagi, sore-sore di pangandaran. Sunsetnya ituloh, romantis plus bikin merinding. Bikin kita inget kalo Bumi ada yang Nyiptain. Dan pastinya 'Dia' luar biasa banget udah nyiptain Pangendaran kayak gini.
Sunset di Pangandaran
Cagar Alam Pananjungan
Goa-Goa di Pangandaran
Udah malem nih, saatnya wisata malam di Kota Tasikmalaya, yuk! Makan malam dulu. Yang terkenal di Tasikmalaya itu Tutug Oncom. Dan warung makan Tutug Oncom yang terkenal itu Abon Tutug Oncom "Waroeng Nadya". Atau, ke Warung Mie Bakso Laksana. Ayolah makan dulu... Biar jalan-jalannya semangat. Oh, kalo mau buat oleh-oleh, bisa beli Payung Geulis atau Kelom Geulis khas Tasik. Selain itu, Tasik juga banyak sentra Bordir dan Batik. Ya, walaupun batiknya gak seterkenal Pekalongan dan Solo. Btw, setelah sampai pusat kota di alun-alun saat malam hari, mungkin agak meleset dari ekspektasi. Iya, soalnya Alun-alun Tasik kalo malam sepi, gakaya alun-alun di kota lain yang relatif ramai.
Abon Tutug Oncom "Waroeng Nadya"
Alun-alun Tasikmalaya yang sepi
Oke, gapapalah, ga wisata malam dulu, sekarang bobok dulu aja di hotel. Besoknya, saat menuju Bandung (titik selanjutnya), kita akan lewat daerah ke Kampung Naga.Tepatnya di Kec. Salawu, Kab. Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Untuk mencapai Kampung Naga, dari jalan raya Garut-Tasik, kita harus menuruni anak tangga yg sudah ditembok dengan kemiringan 45 derajat sejauh 5000m. Kereeen.. Setelah itu, sampai di Kali Ciwulan dan menyusuri jalan setapak hingga masuk ke dalam Kampung Naga. Di Kampung Naga, kita dapat belajar kearifan lokal penduduk berdasarkan adat istiadat masyarakat Suku Sunda. Eh, kalo mampir di Tasik, harus beli anyaman tasik lho yaa. Terutama tas anyamnya. Keren..
Kampung Naga
Toko Anyaman Khas Tasikmalaya
Info aja, di Tasik dulu ada replika Eifel. Tepatnya dibangun 1898. Dibangung dengan bahan non-metal, yaitu bambu. Diperkirakan tingginya 50m. Dan sekarang gatau dimana. Kalo berdasarkan foto, diperkirakan dulunya di Alun-alun atau pendopo. Keren ya...
Eiffel Tasik 1989
Wuih.. Capek gak jalan-jalan di alam Pangandaran dkk? Kalo kenyang aku yakin udah kenyang. Tapi, abis ini, bakalan tambah seru. Jadi tetep ikutin perjalanan ini ya~ Bandung raya, Wait Us!! Salam travelers, bloggers!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.