[Review] Ada Apa dengan Cinta 2: Kebetulan yang Betul
Ada Apa dengan Cinta 2 atau AADC2 adalah film sekuel atau kelanjutan dari sebuah kisah era millenial yang melegenda, Ada Apa dengan Cinta? yang berhasil masuk ke daftar box office Indonesia sepanjang masa dengan 2,7 juta penonton. Dengan karakter utama sekaligus pemeran yang masih sama, yaitu Cinta (Dian Sastrowardoyo) dan Rangga (Nicholas Saputra), AADC2 berhasil membuat 2,7 juta orang penonton generasi 2000-an penasaran akan lanjutan kisah mereka setelah 14 tahun berlalu. AADC2 masih ditemani pemeran pendukung yang sama juga yaitu Karmen (Adinia Wirasti), Milly (Sissy Priscilla), Maura (Titi Kamal) dan Mamet (Dennis Adhiswara), meskipus anda tidak akan melihat sosok Alya (Ladya Cheryl) yang sangat menyentuh baik mengenai sifat karakternya yang kalem hingga latar belakang keluarganya yang begitu realistis dan banyak terjadi.
Secara teori saja AADC2 layak mendapatkan 3,6 juta penonton dan melesat di peringkat 3 box office Indonesia sepanjang masa, setelah Laskar Pelangi dan Habibie & Ainun. AADC2 menanggung 2,7 juta jiwa yang masih penasaran dengan lanjutan kisah Cinta dan Rangga yang dulu mereka tonton langsung di bioskop. Belum lagi generasi kekinian yang saat penayangan AADC? masih kecil (like me) atau bahkan belum lahir, tetapi tahu dan mengenal siapa Cinta dan siapa Rangga, maka juga ikut berbondong-bondong menambah antrian loket bioskop.
Overall, AADC2 sangat memuaskan! Nafsu yang mereka ciptakan dan di-empet penggemarnya selama 14 tahun berhasil pecah dan meledak-ledak saat menonton film ini. Tapi, bagi beberapa orang yang belum menonton AADC? dan langsung meonton AADC2 pasti merasa biasa aja tentang alur ceritanya. Tapi mereka akan tetap paham karena sepanjang fim diputar seluruh karakternya bersama-sama membongkar mengenai apa yang terjadi dalam rentang waktu 14 tahun.
Semua elemen dalam film ini hampir bisa dinikmati. Tata artistik, skoring musik, editing, kostum dan terutama, alur misterius yang dibuat oleh mereka sendiri 14 tahun yang lalu. Cerita yang disiapkan-mungkin secara mendadak-oleh Mira Lesmana dan Riri Riza yang akan dijadikan bahan jawaban para penggemar sejatinya sederhana, namun realistis. Sikap-sikap manusiawi seseorang yang dibalut dalam drama melankolis-histeris, bukan cerita karangan belaka yang berusaha dibuat menarik dan tidak biasa, tapi justru jatuhnya wagu dan dipaksakan. Sekali lagi, AADC2 tidak begitu. Sangat realistis dan manusiawi, kejadian-kejadian, keputusan-keputusan, dan segala hal yang dilakukan para tokoh mungkin juga akan kita lakukan apabila berada di posisi mereka.
Satu hal yang menjadi inti dalam film ini, adalah sebuah kebetulan yang terjadi antara Cinta dan Rangga yang sama-sama berada di Jogjakarta tanpa direncanakan oleh siapapun, kecuali oleh para story developer-nya. Tapi kebetulan ini betul, dan realistis. Tidak berkesan aneh seperti beberapa film atau drama dengan cerita pertemua kembali dengan efek kebetulan yang tidak enak dinikmati. Hanya saja emosi Cinta saat benar-benar pertama kali melihat sosok Rangga yang telah 9 tahun menghilang dari kehidupannya, terasa sedikit hambar. Tapi semuanya tertutup oleh penjiwaan Dian Sastro yang begitu realistis memerankan sosok Cinta yang perasaannya teraduk-aduk sepanjang perjalanannya bersama Rangga. Sok jual mahal, tersenyum salah tingkah, atau marah saat Rangga menyinggung perihal tunangannya.
Satu hal yang sedikit meleset dari perkiraan saya saat menonton film ini adalah adegan bagian akhir saat Rangga di Bandara dan Cinta menyetir mobil. Saya kira akan ada re-play dari scene akhir AADC? di AADC2 ini. Namun ternyata benar-benar meleset jauh. Bagaimana sih akhirnya? Nonton sendiri saja ya!;)
Perkembangan karakter dari setiap pemeran dalam film ini terlihat sangat profesional. Hampir sifat sejati dari Cinta, Maura, Milly, Karmen, dan Rangga masih terlihat, namun jiwa kedewasaan juga tumbuh seiring bertambahnya usia mereka. Beberapa scene dalam film ini mungkin dibuat sengaja untuk menumbuhkan rasa nostalgia penonton, seperti saat Mamet menyanyikan lagu Pas Band, atau saat Cinta mengucapkan kata "basi" layaknya di AADC?
Secara keseluruhan film ini membawa energi dari masa lampau yang dihidupkan kembali dengan banyak sekali pesan yang menunjukkan bahwa problematika hidup ini tidak akan ada habisnya. Hal di masa lalu, mungkin belum sepenuhnya berlalu, dan bisa saja merubah keadaan di masa yang akan datang. Masih banyak celah untuk Miles Films kembali menghadirkan AADC3 entah berapa belas tahun lagi karena masih banyak yang menjanggal meskipun kisah Rangga dan Cinta sudah berakhir dengan bahagia. Apa yang terjadi dengan Cinta dan Trian setelah Cinta menceritakan yang terjadi dengannya di Jogja? No one know!
![]() |
| Bertengakar? (source: aadc2.com) |
Satu hal yang menjadi inti dalam film ini, adalah sebuah kebetulan yang terjadi antara Cinta dan Rangga yang sama-sama berada di Jogjakarta tanpa direncanakan oleh siapapun, kecuali oleh para story developer-nya. Tapi kebetulan ini betul, dan realistis. Tidak berkesan aneh seperti beberapa film atau drama dengan cerita pertemua kembali dengan efek kebetulan yang tidak enak dinikmati. Hanya saja emosi Cinta saat benar-benar pertama kali melihat sosok Rangga yang telah 9 tahun menghilang dari kehidupannya, terasa sedikit hambar. Tapi semuanya tertutup oleh penjiwaan Dian Sastro yang begitu realistis memerankan sosok Cinta yang perasaannya teraduk-aduk sepanjang perjalanannya bersama Rangga. Sok jual mahal, tersenyum salah tingkah, atau marah saat Rangga menyinggung perihal tunangannya.
Perkembangan karakter dari setiap pemeran dalam film ini terlihat sangat profesional. Hampir sifat sejati dari Cinta, Maura, Milly, Karmen, dan Rangga masih terlihat, namun jiwa kedewasaan juga tumbuh seiring bertambahnya usia mereka. Beberapa scene dalam film ini mungkin dibuat sengaja untuk menumbuhkan rasa nostalgia penonton, seperti saat Mamet menyanyikan lagu Pas Band, atau saat Cinta mengucapkan kata "basi" layaknya di AADC?
![]() |
| Itu.... Ja.. (source: milesfilms) |
Secara keseluruhan film ini membawa energi dari masa lampau yang dihidupkan kembali dengan banyak sekali pesan yang menunjukkan bahwa problematika hidup ini tidak akan ada habisnya. Hal di masa lalu, mungkin belum sepenuhnya berlalu, dan bisa saja merubah keadaan di masa yang akan datang. Masih banyak celah untuk Miles Films kembali menghadirkan AADC3 entah berapa belas tahun lagi karena masih banyak yang menjanggal meskipun kisah Rangga dan Cinta sudah berakhir dengan bahagia. Apa yang terjadi dengan Cinta dan Trian setelah Cinta menceritakan yang terjadi dengannya di Jogja? No one know!



Leave a Comment