Seseorang Bernama Tidur

Hubungan personal antara saya dengan seseorang bernama tidur sedang tak baik. Kemarin malam, saya makan sahur jam 4 pagi untuk mengawali puasa tanpa tidur sebelumnya. Kemudian berhasil bertemu dengannya pukul 6 pagi, sampai tak sengaja meninggalkannya pukul 8 pagi. Semalam, saya hampir melakukannya lagi. Susah payah saya untuk menemuinya. Sampai akhirnya hampir pukul 1 dini hari tadi, kami bertemu lagi. Saya lupa apa yang saya rasakan. Tapi pukul 4 saya meninggalkannya lagi, untuk sahur. Kemudian, sampai siang ini, saya belum menemuinya lagi. Hubungan personal ini menjadi sesuatu yang tidak lagi personal begitu saya menuliskannya. Maka, mungkin saya tidak akan menuliskan hubungan personal saya yang lain, kecuali saya ingin lagi. 

Tidak semua yang kita terima, harus kita syukuri. Kadang kita cukup menjalaninya begitu saja. 

Saya selalu bertanya, siapa orang-orang yang ditakdirkan untuk membaca tulisan-tulisan di sini, bagaimana takdir membawa mereka, dan bagaimana mereka melewati pertemuannya. Saya kadang merasa iba pada mereka, karena harus membaca tulisan-tulisan yang tak diterbitkan tanpa melewati proses penyuntingan yang berarti. Pasti mengesalkan harus membaca banyak kesalahan pengetikan, ketidakpadupadanan, atau tanda baca yang diletakkan sembarangan. Saya juga membencinya. Itu sebabnya saya jarang menyunting, karena itu artinya saya akan bertemu mereka--si hal-hal menyebalkan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.